Pemkot Palopo
HeadlinePalopoPeristiwaSorotSulselViral

Ada Apa Kapolres Palopo, Tertutup dan Sulit Temui Wartawan?

703
×

Ada Apa Kapolres Palopo, Tertutup dan Sulit Temui Wartawan?

Sebarkan artikel ini

WARTAWAKTU.com|PALOPO – Sosok Kapolres Palopo, AKBP Dedi Surya Dharma, kian menjadi sorotan publik. Bukan karena prestasi atau gebrakan dalam tugas kepolisian, melainkan sikapnya yang terkesan tertutup dan sulit ditemui oleh wartawan.

Beberapa jurnalis di Kota Palopo mengaku kesulitan untuk mendapatkan akses wawancara maupun klarifikasi langsung dari Kapolres.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar, mengingat posisi Kapolres adalah figur publik yang semestinya terbuka terhadap media sebagai jembatan informasi bagi masyarakat.

“Seolah-olah ada jarak yang disengaja. Padahal, masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jelas dan transparan dari aparat penegak hukum, terutama mengenai berbagai persoalan kamtibmas di daerah ini,” ungkap Fredi salah seorang wartawan di Palopo, Sabtu (23/8/2025)

Sikap tertutup seorang Kapolres dianggap menciderai prinsip keterbukaan informasi publik.

Apalagi, di era digital yang menuntut transparansi, kepolisian dituntut hadir sebagai institusi yang responsif, bukan justru menutup diri.

Desakan agar Kapolres Palopo dicopot pun mulai terdengar dari sejumlah kalangan. Mereka menilai, seorang pemimpin yang enggan berkomunikasi dengan media sama saja mengabaikan fungsi pers sebagai pilar demokrasi.

“Kapolres harusnya menjadi teladan, bukan malah menghindar dari media. Kalau memang tidak siap terbuka, lebih baik diganti dengan sosok yang komunikatif dan mau membangun kepercayaan publik,” tegas Fredi

Berbeda dengan pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang (JFK), yang menggelar silaturahmi dengan awak media di salah satu kafe di Kota Palopo, Kamis (14/8) baru- baru ini.

Dalam kesempatan itu, JFK menegaskan, pejabat yang alergi terhadap media patut dipertanyakan. Menurutnya, peran media sangat vital untuk mendorong pembangunan daerah.

“Kalau ada pejabat yang alergi dengan media, tentu perlu dipertanyakan. Baik buruknya pemberitaan tergantung bagaimana kita bermitra dengan media,” ujarnya.

Mantan jenderal bintang dua itu menekankan pentingnya merangkul media sebagai mitra.

Sekecil atau sebesar apapun kegiatan yang dilakukan, menurutnya, tidak akan berarti jika tidak diketahui publik secara luas.

“Apapun yang kita lakukan kalau sudah terpublikasi di media, maka jangankan orang di perkotaan, orang di pelosok pun akan tahu apa yang kita lakukan. Inilah peran penting media,” ungkapnya.

JFK, yang dikenal peduli terhadap insan pers, juga memberikan apresiasi kepada media cetak dan online yang selama ini mengawal berbagai kegiatan di daerah.#Red

Koni Palopo