BudayaHeadlineNasional

Fadli Zon Ingin Kebudayaan Jadi Fondasi Pembangunan Bangsa

47
×

Fadli Zon Ingin Kebudayaan Jadi Fondasi Pembangunan Bangsa

Sebarkan artikel ini

Mataram – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon meresmikan program Kotaku Museumku, Kampungku Museumku di Museum Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, Selasa (7/1/2025).

Dalam acara tersebut, Fadli juga melantik pengurus Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) Provinsi NTB.

Sebelum meresmikan program, Fadli Zon disambut dengan tarian khas Desa Adat Bayan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Dalam sambutannya, Fadli menegaskan pentingnya kebudayaan sebagai fondasi pembangunan bangsa.

“Kami ingin bagaimana kebudayaan ini menjadi fondasi pembangunan bangsa Indonesia sesuai dengan amanat konstitusi dan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017,” ujar Fadli.

Fadli menyebut bahwa Pasal 32 UUD 1945 mengamanatkan negara untuk memajukan kebudayaan Indonesia di tengah kemajuan dunia. Selain itu, negara juga menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan budaya masing-masing.

Beragam budaya di Indonesia harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh gerak pembangunan di negara ini.

Fadli menekankan pentingnya pencapaian indikator pembangunan, seperti Indeks Pembangunan Kebudayaan dan Indeks Pembangunan Manusia, untuk mendukung visi ini.

Selama kunjungannya di Lombok dan Sumbawa, Fadli Zon mengaku terkesan dengan kekayaan budaya NTB. Ia mengunjungi cagar budaya Taman Narmada dan Desa Genggelang di Lombok Utara serta melihat potensi besar warisan budaya tak benda di wilayah tersebut.

“Di sini saya melihat potensi warisan budaya tak benda yang luar biasa. Banyak jejak peradaban di NTB ini,” ungkapnya.

Kepala UPTD Museum NTB, Ahmad Nuralam, menyatakan komitmen untuk menjadikan museum sebagai tempat edukasi yang ramah dan menyenangkan bagi semua kalangan.

“Kita berada di urutan kelima. Untuk itu kami terus melakukan inovasi program untuk meningkatkan indeks kebudayaan ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqon, mengungkapkan bahwa indeks kebudayaan NTB masih berada di peringkat kelima secara nasional, di bawah Bali, Yogyakarta, dan Bengkulu.

“Kami terus melakukan inovasi program untuk meningkatkan indeks kebudayaan ini,” kata Furqon.

Salah satu program unggulan adalah Sabtu Budaya yang ditujukan untuk siswa-siswi di NTB. Program ini bertujuan melestarikan tradisi dari tiga suku besar NTB, yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo.

“Ini dilakukan mulai dari memakai pakaian adat, berkesenian, kuliner dan sebagainya,” katanya

Namun, Furqon menyoroti kekurangan guru sejarah di NTB serta minimnya generasi muda yang mampu membaca situs sejarah seperti lontar. Ini masih menjadi perhatian serius, karena sangat minim guru sejarah di NTB.(Red)

Koni Palopo