WARTAWAKTU.com|POLMAN – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Polewali Mandar menyoroti surat undangan B269/BAPEN/900.1.3.2./III/2025, terkait kajian potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dilaksanakan di luar wilayah, tepatnya di Hotel Unhas Makassar, dilaksanakan di 27 Maret 2025.
Kegiatan itu mengundang sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari Polman dan memicu pertanyaan terkait transparansi serta urgensi kajian tersebut.
Sekretaris Cabang GMNI Polman, Syuaib mempertanyakan alasan pemilihan lokasi kajian di luar daerah.
“Kami melihat ini sebagai sesuatu yang tidak wajar. Jika memang kajian ini bertujuan meningkatkan PAD, mengapa tidak dilakukan di Polman sendiri. Jangan sampai ini justru menjadi ajang kepentingan tertentu, terutama menjelang Idul Fitri,” kata Syuaib melalu press rilisnya, Jumat (28/3/2025).
Selain itu, GMNI Polman juga menyoroti hutang daerah yang membengkak hingga Rp100 miliar. Mereka menilai situasi ini mencerminkan lemahnya pengawasan dan fungsi penganggaran DPRD Polman.
“Kami meminta klarifikasi dari bupati dan pihak terkait mengenai dasar serta mekanisme pengelolaan anggaran yang menyebabkan lonjakan hutang ini. Pemerintah daerah harus lebih transparan dalam mengelola keuangan publik agar tidak menimbulkan spekulasi negatif di masyarakat,” tegas Syuaib.
GMNI Polman menegaskan, akan terus mengawal isu tersebut dan mendesak adanya keterbukaan dari pemerintah daerah dalam setiap kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat.#Red