Luwu

Uncok Palopo Gandeng PT MDA-BPBD Luwu Beri Pemahaman Mitigasi Bencana di Desa Ulusalu Latimojong

61
×

Uncok Palopo Gandeng PT MDA-BPBD Luwu Beri Pemahaman Mitigasi Bencana di Desa Ulusalu Latimojong

Sebarkan artikel ini

LUWU – Pusat Studi Pemetaan dan Bencana (Puspena) Universitas Cokroaminoto (Uncok) Kota Palopo, Sulawesi Selatan inisiasi program pembentukan desa tangguh bencana di Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.

Program ini menjadi wujud pengabdian Tri Dharma perguruan tinggi yang bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam menghadapi potensi bencana alam.

Dalam pembentukannya, Puspena Uncok Palopo menggandeng PT Masmindo Dwi Area, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Luwu.

Kerja sama lintas sektor ini diperlukan demi menciptakan langkah mitigasi bencana bagi masyarakat Desa Ulusalu.

Ketua Puspena Uncok Palopo, Ichwan Muis meyebut, program yang digagas hadir sebagai respons terhadap potensi ancaman bencana seperti tanah longsor dan banjir yang kerap terjadi di wilayah Kecamatan Latimojong.

“Pembentukan Destana di Desa Ulusalu menjadi langkah awal yang strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Kami ingin menciptakan desa yang tidak hanya mampu merespons bencana tetapi juga siap memitigasi risiko secara mandiri,” bebernya.

Kata Ichwan, kolaborasi antara stakeholder bersama awak perusahaan emas MDA itu menunjang keberhasilan program ini.

Dia mengaku, pelatihan dan simulasi ditujukan agar masyarakat dapat memahami alur evakuasi serta langkah mitigasi yang tepat.

Beberapa rangkaian kegiatan dipaparkan Puspena Uncok Palopo dihadapan masyarakat Desa Ulusalu.

Diantaranya sosialisasi dan edukasi seputar mitigasi bencana dan pembuatan peta rawan bencana di Desa Ulusalu.

Dilanjutkan pelatihan dan simulasi seperti latihan evakuasi darurat, penggunaan peralatan penyelamatan, serta penanganan pertama pada korban bencana.

“Kemudian penyusunan prosedur tetap, pembuatan SOP untuk penanggulangan bencana. Dan pembentukan kelompok siaga bencana yang terdiri dari pemuda dan perangkat desa,” terang Ichwan.
Kepala DPMD Kabupaten Luwu, Kasmaruddin menyoroti pentingnya integrasi program desa tangguh bencana (Destana) ke dalam perencanaan pembangunan desa.

“Pembentukan Destana tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, tetapi juga mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan,” akunya.

Kepala Desa Ulusalu, Kadarusman mengatakan, bahwa program ini telah memberikan wawasan baru bagi warganya.

“Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan dan bantuan peralatan. Semoga Desa Ulusalu menjadi contoh bagi desa lain dalam menghadapi ancaman bencana,” tandasnya. (*)

Koni Palopo